MENGENAI SAYA (SALAM KENAL, SALAM ANGKON, KHIK SALAM KEMUAKHIAN)

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Nurwan dilahirkan di Pekon Kebuayan Kecamatan Karya Penggawa Krui Pesisir Barat pada tanggal 16 Januari 1988. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara (kakak dari Rika Diana, Laila Roza dan Azmi Fikron) anak pertama dari pasangan Bak Zuandi bin M. Nuh dan Mak Nurbaiti binti M. Samman. Merupakan salah satu keturunan dari Paksi Buay Bejalan Diway yang turun dan menetap serta menurunkan Jurai Radin Bangsawan dan Djagakoe di Pekon Perpasaan Way Nukak Krui Pesisir Barat.

Kamis, 16 Februari 2012

Hubungan Kekeluargaan Masyarakat Lampung (Skala Brak)

Oleh
Fauzi Fattah


Sebutan hubungan kekeluargaan bagi masyarakat Lampung Pesisir banyak sekali, sangat kaya dan lengkap dan masih terpakai sampai sekarang. Bahkan jika baru pertama kali bertemu atau berkenalan antara seseorang dengan orang lain maka yang paling dahulu di telusuri dan diperbincangkan mereka adalah hubungan kekeluargaan, karena sebutan kekeluargaan atau hubungan kekeluargaan ini akan menentukan atau menjadi sandaran apa “Tutokh” seseorang terhadap orang lain. Sebutan hubungan kekeluargaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Jukhai
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih satu keturunan besar. Example: Angga adalah keturunan Umpu Bejalan Di Way yang bertempat tinggal di Pekon Sanggi, Semaka, sedangkan Natalie juga adalah keturunan Umpu Bejalan Di Way yang bertempat tinggal di Pekon Kembahang Tuha. Maka hubungan kekeluargaan antara Angga dan Natalie disebut sang “Jukhai” karena mereka sama sama keturunan Umpu Bejalan Di Way.
2.      Kebot
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih satu ikatan kekeluargaan dalam adat dan dalam kelompok kecil. Example Hendrik adalah anak buahnya Raja Dengian Paksi,  Anggun anak buahnya Raja Dengian Paksi juga. Maka hubungan kekeluargaan antara Hendrik Dan Anggun disebut sang “Kebot” karena mereka sama sama anak buah Raja Dengian Paksi.
3.      Dudungan
Sebutan hubungan kekeluargaan dari Warga [Jamma Jamma] kepada pimpinan adatnya. Example: Robinson adalah Pimpinan Adat bergelar [Adoq] “Khaja”. Laudya adalah salah seorang dari warganya. Maka Robinson adalah “Dudungan” dari keluarga besarnya Laudya. Sedangkan Laudya disebut “Jamma”ni Robinson [Warganya Robinson]
4.      Jamma (Jelma)
Sebutan hubungan kekeluargaan antara Pimpinan Adat terhadap Warganya [Jamma Jamma]. Example: Wirawan adalah seorang yang bergelar [Adoq] “Khaja”, Deswita adalah salah seorang anak buahnya. Maka hubungan kekeluargaan antara keduanya yaitu Deswita adalah “Jamma” dari Wirawan dan sebaliknya Wirawan adalah “Dudungan” dari Deswita.
5.      Sekelik Isau
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang-orang yang bersaudara kandung atau seibu baik Pria maupun Wanita. Example: Azwar dan Sumarnie adalah Pasutri yang mempunyai anak Diandra, Eldi dan Dasa. Maka hubungan kekeluargaan antara Diandra, Eldi dan Dasa adalah Puakhi “Sekelik Isau” karena mereka dilahirkan dari Bunda Kandung yang sama.
6.      Puakhi
Sebutan hubungan kekeluargaan seseorang atau sekelompok orang yang masih ada kaitan persaudaraan karena faktor keturunan yang masih bisa ditelusuri dan diuraikan. Umumnya yang dapat ditelusuri itu hanya batas generasi ke empat yaitu “Muakhi Tuyuk”.
7.      Minak Muakhi
Sebutan hubungan kekeluargaan seseorang atau sekelompok orang yang masih ada kaitan persaudaraan karena faktor keturunan yang masih bisa ditelusuri dan diuraikan, ditambah dengan persaudaraan karena hubungan perkawinan dan hubungan persaudaraan karena faktor adat atau faktor-faktor lainnya.
8.      Khik Kekhippak (Semekhimpak)
Sebutan hubungan kekeluargaan dikarenakan faktor pergaulan hidup, biasanya umur yang sepadan [Semekhippak], seperti Kawan Kawan [Khik] waktu sekolah atau dahulu waktu masih kecil teman sepermainan atau dahulu pernah bersama ketika masih remaja atau pernah bersama-sama dalam suatu perjuangan atau pernah sepenanggungan dalam suka dan duka dan sebab-sebab lainnya.
9.      Mindai
Mindai secara etimologi berasal dari kata “Indai” bertambah awalan “Me” akan tetapi huruf “e” lebur dan hilang yang artinya adalah “Menjadi Indai”. Maksudnya adalah sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang Pria dengan seorang Pria atau seorang Wanita dengan seorang Wanita yang mereka sudah mengikrarkan saling mengaku saudara [Angkat Saudara]. Hal ini dapat terjadi karena kehendak mereka berdua akan tetapi bisa juga karena kehendak Orang Tua mereka. Pengakuan ini tidak hanya terbatas pada mereka berdua saja akan tetapi juga ditindaklanjuti oleh Keluarga Besar mereka masing masing. Example: Rani dan Yanti saling mengangkat jadi saudara. Maka Rani adalah “Indai” dari Yanti demikian sebaliknya Yanti adalah “Indai” dari Rani.
10.  Pangan
Sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang dengan orang lain baik Pria atau Wanita yang sudah sangat akrab dan terjalin berdasarkan kehendak mereka berdua. Bisa juga karena ada hubungan asmara antara dua orang lain jenis atau hubungan persahabatan bagi yang sejenis. Example: Putra menjalin hubungan asmara dengan Laura, maka Putra dapat disebut “Pangan” dari Laura dan demikian sebaliknya. Hafiz berteman sangat akrab dengan Rahman, maka Hafiz dapat disebut “Pangan” dari Rahman demikian juga sebaliknya.
11.  Tunang
Sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang Jejaka yang menjalin hubungan asmara dengan seorang Gadis juga sebaliknya dan hubungan mereka ini sudah diketahui oleh Orang Tua masing masing. Example: David menjalin hubungan asmara dengan Arin dan sudah direstui oleh kedua Orang Tua mereka. Maka David dapat disebut “Tunang” dari Arin dan sebaliknya Arin disebut “Tunang” dari David.
12.  Pik Tinggal
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap seorang Pria atau Wanita dan Anak Anak mereka yang ditinggal mati oleh Suami atau Isterinya. Example: Ridho adalah Suami dari Rahmi, mereka mempunyai anak Dino, Dita dan Dani. Kemudian Ridho meninggal dunia maka Dino, Dita dan Dani dan Rahmi disebut “Pik Tinggal” dari Ridho.
13.  Empuan
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Wanita [Isteri] terhadap Kakak Pria dari Suaminya. Example: Ranti adalah Isteri dari Candra,  Ricko adalah Kakak dari Candra. Maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Ricko adalah “Empuan” dari Ranti dan sebaliknya Ranti adalah “Sikha” dari Ricko.
14.  Sikha
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Pria terhadap Isteri dari Adik Adiknya. Example:  Endang adalah Isteri dari Ronald, Amran adalah kakak dari Ronald. Maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Endang adalah “Sikha” dari Amran, sebaliknya Amran adalah “Empuan” Endang.
15.  Lah
Sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang Isteri terhadap Adik Pria dari Suaminya. Example: Ratih adalah Isteri dari Hidayat, Damrin adalah Adik Pria dari Hidayat. Maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Damrin adalah “Lah” dari Ratih.
16.  Uyang
Sebutan hubungan kekeluargaan antara Seorang Isteri terhadap Adik Wanita dari Suaminya. Example : Dewi adalah Isteri dari Effendi, Intan adalah Adik Wanita dari Effendi, maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Intan adalah “Uyang” dari Dewi.
17.  Kelepah
Sebutan hubungan kekeluargaan antara dua orang atau lebih Wanita yang bersaudara kandung. Example: Sofie adalah isteri dari Ridwan, mereka memiliki Anak Wanita  yaitu Citra dan Mutia. Maka Citra adalah “Kelepah” dari Mutia demikian sebaliknya.
18.  Makhu
Sebutan hubungan kekeluargaan antara dua orang Wanita [Isteri] yang Suami mereka Kakak Beradik kandung. Example: Dita bersuamikan Randi dan Septi bersuamikan Hamka sedangkan Randi dan Hamka adalah Kakak Beradik. Maka Dita adalah “Makhu” dari Septi demikian sebaliknya.
19.  Nabbai (Nakbai)
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Pria kepada Saudara Wanitanya. Keluarga besar dari Suaminya disebut “Penabbaian”. Example: Rina, Nadya dan Tiara adalah Adik Wanita dari Taufik. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Rina, Nadya dan Tiara adalah “Nabbai” Taufik.
20.  Inggoman/Kehajjong
Sebutan hubungan kekeluargaan antara Isteri terhadap Suami atau sebaliknya Suami terhadap Isteri. Example: Lisa adalah Isteri dari Aditya. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Lisa adalah “Inggoman/Kehajjong” dari Aditya dan Aditya adalah juga “Inggoman/Kehajjong” dari Lisa.
21.  Kebayan/Maju
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Suami terhadap Isteri sebelum dia mempunyai anak atau masih Pengantin. Setelah dia memiliki anak maka sebutannya “Inggoman/Kehajjong”. Example: Anisa adalah Isteri dari Imron tapi mereka masih Pengantin baru dan belum mempunyai anak. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Anisa adalah “Kebayan/Maju” dari Imron.
22.  Mengian
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Isteri terhadap Suaminya. Example: Laura adalah Isteri dari Diandra. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Diandra adalah “Mengian” Laura.
23.  Mekhawwai
Sebutan hubungan kekeluargaan antara dua orang Wanita atau lebih yang dinikahi seorang Suami secara bersamaan [Dimadu/Poligami]. Rita dan Lia adalah Isterinya Danu. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Rita adalah “Mekhawwai” dari Lia, sebaliknya Lia adalah juga “Mekhawwai” dari Rita.
24.  Petulangan
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Isteri terhadap keluarga besar Suaminya. Example:  Danisa adalah Isteri dari Robert, maka hubungan kekeluargaan mereka ialah keluarga besarnya Robert adalah merupakan “Petulangan” dari Danisa.
25.  Tiyuh
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Wanita yang sudah menikah dan ikut Suaminya, terhadap keluarga besar ditempat Orang Tuanya [Keluarga Asalnya]. Example: Ratna adalah Anak Wanita dari Sarkozy dan sudah menikah serta ikut Suaminya. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Sarkozy dan Keluarga Besarnya menjadi “Tiyuh” dari Ratna.
26.  Lakau
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Suami terhadap Keluarga Besar dari Isterinya. Example:  Wati adalah isteri dari Winata, maka keluarga besar dari pihak Wati adalah “Lakau” dari Winata.
27.  Kelama
Sebutan hubungan kekeluargaan seorang Anak terhadap Keluarga Besar dari pihak Ibunya. Example: Dita adalah Isteri dari Arya, mereka mempunyai anak Roby dan Ratih, maka Keluarga Besar dari Ayah dan Ibunya Dita adalah “Kelama” dari Roby dan Ratih.
28.  Lebbu
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap Keluarga Besar asalnya Nenek dari pihak Ayah atau dengan kata lain “Kelama” dari Ayah Kita. Example: Rayhan adalah Anak dari Aziz dan Aziz adalah anak dari Amran, sedangkan Amran mempunyai Isteri Widya. Maka keluarga besar dari Ayah dan Ibunya Widya menjadi “Lebbu” dari Rayhan.
29.  Kenubi
Sebutan hubungan kekeluargaan antara seorang dengan orang lain yang Ibu mereka bersaudara kandung. Atau dengan kata lain ibu mereka bukelepah. Example: Dora dan Syifa adalah Wanita yang bersaudara kandung. Dora mempunyai anak Danis dan Syifa mempunyai anak Doni, maka hubungan kekeluargaan antara Danis dan Doni demikian sebaliknya adalah “Kenubi”
30.  Sabai
Sebutan hubungan kekeluargaan antar seseorang dengan orang lain karena anak-anak mereka menikah [Suami Isteri] yang disebut Besan dalam bahasa Indonesia. Example: Darius mempunyai Anak Pria Anwar, Latifa mempunyai Anak Wanita Silvia, kemudian Anwar dan Silvia menikah, maka hubungan kekeluargaan antara Darius dan Latifa adalah “Sabai”.
31.  Mattu (Mantu)
Sebutan hubungan kekeluargaan antara Pasutri terhadap Suami atau Isteri dari anaknya. Example: Rasyid mempunyai anak Nando dan Gina mempunyai anak Tari, kemudian Nando dan Tari menikah, maka Tari adalah “Mattu” dari Rasyid dan Nando adalah “Mattu” dari Gina.
32.  Mentuha
Sebutan hubungan kekeluargaan antara Suami terhadap Orang Tua Isterinya dan antara Isteri dengan Orang Tua Suaminya. Example: Rasyid mempunyai anak Ansyori, dan Umayah mempunyai anak Maryam. Kemudian antara Ansyori dan Maryam menikah, maka Rasyid adalah “Mentuha” dari Maryam dan Umayah adalah “Mentuha” dari Ansyori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENCARIAN

LAMBANG PAKSI BEJALAN DIWAY

LAMBANG PAKSI BEJALAN DIWAY
PEKON PERPASAN (WAY NUKAK) KRUI PESISIR BARAT