MENGENAI SAYA (SALAM KENAL, SALAM ANGKON, KHIK SALAM KEMUAKHIAN)

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Nurwan dilahirkan di Pekon Kebuayan Kecamatan Karya Penggawa Krui Pesisir Barat pada tanggal 16 Januari 1988. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara (kakak dari Rika Diana, Laila Roza dan Azmi Fikron) anak pertama dari pasangan Bak Zuandi bin M. Nuh dan Mak Nurbaiti binti M. Samman. Merupakan salah satu keturunan dari Paksi Buay Bejalan Diway yang turun dan menetap serta menurunkan Jurai Radin Bangsawan dan Djagakoe di Pekon Perpasaan Way Nukak Krui Pesisir Barat.

Senin, 08 Oktober 2012

My Facebook and Twitter

My Facebook



My Twitter

"TUKANG KOPERASI"



Meizianazi Putra 



Awal Mula Sai pertama
Ram haga ngaji Diri
Payu ram lalang Waya
Dang Kik Sasebik Di hati

Sinji Cuma Segata
Liwan helau isini
Kintu Wat sai mak nerima
Kilu maaf nihan puari

Bukisah jelma lima
Midor Mid Pekon Dudi
Niat lapah Usaha
Sandang tedos bangik Sakikni

Sesampai Tyan Di jawa
Utok pusing repa hagukni
Haga Bubindom Di Dipa
jaoh Jak minak muari

Lapah nyepok Sugeh rencaka
Tagan Ana pak koperasi
Sai penting mulang kak buka
Adu tantu Nihan Wat hasilni

Kapan Tiyan kak bucerita
Liwan helau bangikni Di Dudi
Sapa Sai mawat percaya
Ajo Tiliak nihan buktini

Tongkrongan motor Ninja
Emas inton Di kanan kiri
tagan Ana pak Tang Sita
Penting Bugaya pai Buka Sinji

Cuba kik ram Sai nanya
balak kudo tarek'an ketti
jawab Ni Tiyan Lima
Rua juta tiap rani

Lamon Nihan Sai tikena
Halus cawa kena Di budini
nangguh Tyan Di ulun tuha
haga nutuk mak Sdi hani

Ulun Tuha mak kecewa
Asal tantu Di hasilni
Sabah Sai hahana
Tijual pakai Modalni

Cukup pai Antak ija
Segata Di BINGI rani
Sinji Hiburan Semata
Maaf Kik Wat Salahni... 

Nyin Lalang : Pak Lunek Benu



By Hasim on Thursday, March 8, 2012




Pukokni kik aga sababalak awak mak ngedok sai dacok ngalahko Pak Lunek Benu. Kik adu ngicik iya layin begawoh. Injuk iya unyin sai calak. Injuk iya pandai unyin isini di dunia ji. Kidang dunia ni mak hak lebeh jak tukuni pekon seno do. Pukokni, ani jalma kamno, ancak iya ngunjakko kicik jak ngunjakkko jinjongan.
Unyinni jelma sang pekon adu jak diawak-keni. Kidang tanno ulun adu pandai unyin. Ulun adu pandai kaghtuni. Kik sa gila agi lamondo ulun sai tiangah ngedengiko kicikni. Agi lamon do ulun sai peghcara. Ya tanno makngedok lagi sai nyemangogh keni. Ulun adu pandai unyinni. Mak ngedok pasni. Beladi sa’ayayapan ghiya.
Kidang injukni iya juga adu pandai jelma sang pekon mak aga lagi ngedengiko kicikni. Tanno kik ngicik jama jelma sang pekon iya mulai buyun-uyun. Halok mak mebangek lagi dighasani kik dikemitko ulun.
Kidang dang cuba-cuba kik betungga jelma jak luagh. Jadi santapanni do diya. Peghnah waktu nyak mulang jak midogh, nyak menok Pak Lunek Benu lagi asik ngobrol di papanca jama jelma sai, induh jelma jak ipa bakas seno. Pak Lunek Benu sanemon buceghita, bakas seno tiangah ngedengini. Kena niku mamak aku delom hati, sambil nyak liyu.
“Tiap ghani ngia nyak nyumbangko ghah-ku,” ani Pak Lunek Benu sai kudengi. Kiamat aku delom hati, gheno kik hibatni kudo. Tiap ghani nihan iya nyumbangko ghahni mik PMI. Kidang induh kuk iya pandai induh mawat ghepa caghani nyumbangko ghah sa.
“Sangun gaguwaiko do kik seno,” ani muneh. Mak dihaghi keni nyak lalang dilom hati. Keliwatan ‘awakni Pak Lunek Benu ji, aku delom hati.
Kadu mak saka jak seno bang bakas saiya singgah muneh di lamban, nanya bakku.
“Bak lagi di sabah,” aku jama iya.
“Kapan iya mulang?” ani.
“Induh. Biasani dibi. Jam lima. Kak adu aga magghib,” aku.
“Payu kik gheno ucakko gawoh jama iya. Jemoh nyak ghatong luwot,” ani.
“Payu. Kemak gila tunggu pai. Halok saghebok lagi iya mulang.”
“Ikin gawoh ajo adu manom.”
Kak jemohni iya ghatong do. Kebetulan bak lagi wat di lamban. Ya ghadu jak basa-basi seghebok ghek ngenalko dighini, bakas saiya nyampaiko maksudni.
Ajo gheji pekni Pak Lunek,” ani jama bak. “Maksudku mik dija ji nyak aga katulungan. Kidang nyak ji mak kik pandai ga ngicek. Mak nyak pandai caghani kik aga bubasa-basi. Kintu teghus teghang gawoh, ajo sekam ghua ji adu saka tibulamban, adu pitu tahun. Kidang mak kung ngedok uleh. Mak kung ngedok ketughunan. Ajo kudengi jak Pak Lunek Benu di kabelahno, niku pandai ngelulahni. Ngilu tulung pai nihan ajo,” ani.
“Kacah …” ani bak tikanjat. “Mak nyak pandai kik guwai maghagheno. Kintu guwaiku ji mik sabah, ngababalek duniaji, ghek segok di lom pulan ji, ngekui batangni damar. Mak nyak pandai kik aga guwai injuk gheno.” Ani bak muneh.
“Adu diayabko Benu diya niku ji. Dang melamon ga ngicek jama Benu di. Iya udi senangun geghing ayayapan.”
“Ghiya kiya. Na api ngiya guwai sinji,” ani bakas saiya tikanjat.
“Ngilu maaf nihan ajo Pak Lunek,” ani sambil iya nangguh mulang, ghek busalam jama bak.
“Sik nina ni Benu,” ani bak, nginah bakas saiya adu lijung.

Sabtu, 14 April 2012

Kabupaten Pesisir Barat Lampung

Kabupaten Pesisir Barat Lampung Segera Disahkan



Googlemaps Kabupaten Pesisir Barat, Lampung 
BANDAR LAMPUNG (kompas.com) — Dewan Perwakilan Rakyat segera mengesahkan pembentukan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, bersama dengan 18 daerah otonomi baru lainnya.

Selama ini, potensi di pesisir Lampung barat belum bisa optimal tergali akibat luasnya wilayah dan cakupan pelayanan.
Kepala Bidang Pengkajian Panitia Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat Lampung Yuswanto, Selasa (10/4/2012), membenarkan bahwa Badan Legislasi DPR telah menyetujui rencana pengesahan ke-19 rancangan undang-undang daerah otonomi baru (RUU DOB) itu.

Menurut rencana, RUU DOB ini akan disahkan dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis, bersama pengesahan RUU Ratifikasi Konvensi Buruh Migran.

Menurut Yuswanto, pengesahan ke-19 RUU DOB ini merupakan kabar baik dalam pelaksanaan otonomi daerah. "Kami, panitia pembentukan, sebelumnya sudah optimistis itu akan disetujui mengingat persiapannya sudah sejak lama, yaitu 2008," ujarnya.

Menurut dia, pembentukan DOB yang sempat dimoratorium itu saat ini tidak terelakkan. "Selama ini, potensi di pesisir Lampung barat belum bisa optimal tergali akibat luasnya wilayah dan cakupan pelayanan," kata akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Lampung ini.

Kabupaten Pesisir Barat berada di ujung pesisir barat Lampung. Wilayahnya memanjang mulai dari Bengkunat hingga ke perbatasan Lampung-Bengkulu. Wilayah ini terdiri atas sembilan kecamatan. 

Kabupaten Pesisir Barat Lampung Butuh Perangkat Birokrasi  




BANDARLAMPUNG (Lampost.com): Pengamat hukum Universitas Lampung yang juga Panitia Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat, Dr Yuswanto, SH, MH, menyatakan, kabupaten baru tersebut membutuhkan perangkat birokrasi memadai sebagai kebutuhan mendasar yang mesti ada menuju pengesahan pemekaran daerah tersebut.

"Tegasnya, sejumlah hal mendasar perlu disiapkan dan dipenuhi, untuk mendukung penetapan Pesisir Barat di Kabupaten Lampung Barat yang dimekarkan sebagai daerah otonomi baru (DOB)," katanya di Lampung, Jumat.

Terkait hal itu, menurutnya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat, perlu bersama-sama menyiapkan perangkat dan segala sesuatu berkaitan pengesahan pembentukan kabupaten baru tersebut.

Dia menyebutkan, sejumlah kebutuhan mendasar itu, antara lain Pemprov Lampung bersama Pemkab Lampung Barat harus segera menyiapkan struktur serta personalia pemerintahan guna mengisi jabatan maupun staf, termasuk menyerahkan aset yang diperlukan.

"Gubernur Lampung juga perlu segera mengusulkan calon pejabat bupati Pesisir Barat itu ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), setelah Rancangan Undang Undang (RUU) Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat disahkan dan ditetapkan menjadi Undang Undang oleh DPR RI," ujarnya.

Dosen yang juga Ketua Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) itu juga mengingatkan, perlu penyiapan sarana dan prasarana perkantoran, sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas.

"Banyak hal harus disiapkan secepatnya, dengan dukungan Pemprov Lampung, Pemkab Lampung Barat dan tentunya Pemerintah Pusat melalui Mendagri, serta masyarakat di Lampung Barat maupun wilayah kabupaten baru itu sendiri," kata dia lagi.

Ia mengingatkan, perlu dukungan pembiayaan sebagai kabupaten baru yang masih harus "disapih" oleh kabupaten induk sebelumnya, Lampung Barat, dan ikut ditopang Pemprov Lampung bersama Pemerintah Pusat.

"Pembiayaan Kabupaten Pesisir Barat itu perlu disapih bersama dengan bantuan APBD provinsi dan kabupaten induknya, serta dukungan dana APBN pusat. DPRD nya juga harus segera terbentuk, serta masih banyak hal lain yang mesti disiapkan dan diadakan," tuturnya.

Sejak tahun 2008, menurutnya, panitia pembentukan kabupaten itu telah mempersiapkan pemekarannya dari Kabupaten Lampung Barat, sehingga diharapkan setelah disahkan, bisa mendapatkan dukungan semua pihak.

RUU Kabupaten Pesisir Barat di Lampung diajukan pengesahannya oleh DPR RI bersama 19 daerah otonomi baru di Indonesia (RUU Pemekaran berupa satu provinsi dan 18 kabupaten, termasuk Kabupaten Pesisir Barat di Lampung, Red).

Siapkan Perangkat Daerah Sebelumnya, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengatakan, sementara ini pihaknya sedang merumuskan berapa kebutuhan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada DOB ke-15 di Lampung yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat itu.

Pihaknya juga sekaligus menginventarisasi aset yang nantinya akan masuk ke kabupaten baru ini.

Kabupaten Pesisir Barat berada di ujung pesisir barat Lampung, dengan wilayah memanjang dari Bengkunat hingga ke perbatasan Lampung-Bengkulu, dan memiliki sembilan kecamatan.

Potensi sumberdaya yang dimilki, antara lain perikanan darat dan laut, perkebunan, dan kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan(TNBBS).

Pemprov Lampung akan menyerahkan beberapa aset kepada Kabupaten Pesisir Barat setelah undang-undang pembentukan daerah pemekaran Lampung Barat itu disahkan.

Gubernur Sjachroedin juga mengatakan, selain merancang pembentukan SKPD, sebagai langkah awal setelah undang undang pembentukan kabupaten itu disahkan, segera dilakukan pula penunjukan pejabat bupati.

"Nanti akan diajukan beberapa nama kepada Menteri Dalam Negeri. Tapi belum dibahas siapa saja calonnya. Masih menunggu UU-nya terbit dahulu," ujarnya.

Dia juga mengimbau seluruh masyarakat Pesisir Barat dan lembaga yang mendukung pembentukan daerah otonomi baru itu, agar bersinergi mendukung pemerintah dan pembangunan di sana sehingga daerah itu bisa berkembang dengan baik.

"Apalagi Pesisir Barat memiliki potensi yang berlimpah, khususnya di bidang pariwisata, perikanan, dan kelautan, serta perkebunan kelapa sawit," katanya.

DPRD Lampung, menurut Ketuanya, Marwan Cik Asan, juga menyatakan optimistis Pemprov Lampung mampu memenuhi kewajiban membantu pembiayaan Kabupaten Pesisir Barat sampai daerah itu mandiri, setelah pembentukannya disetujui DPR.

Marwan mengatakan, menjadi kewajiban Pemprov Lampung dan kabupaten induk Lampung Barat untuk membantu pembiayaan Pesisir Barat.

Meskipun tidak menyebutkan dana yang harus diserahkan Pemprov ke Pesisir Barat, dipastikan jumlahnya masih dalam batas kemampuan Pemprov.

Hasil Musrenbang menyebutkan terdapat tambahan anggaran sekitar Rp500 miliar, sehingga untuk Pesisir Barat sebesar Rp5 miliar dinilai masih cukup. (ANT/L-1)


Pesisir Barat Segera Lahir
















JAKARTA (RadarLampung.com) – Bila tidak ada hambatan, inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengusulkan 19 daerah otonomi baru (DOB) akan diparipurnakan hari ini (12/4).

Pesisir Barat, Lampung, masuk dalam daftar usulan pemekaran bersama 18 daerah lain di Indonesia. ’’Harusnya diparipurnakan besok (hari ini, Red),’’ kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo kepada Radar Lampung di Senayan, Jakarta, kemarin (11/4).

Ia melanjutkan, pembahasan 19 rancangan undang-undang (RUU) tentang 19 DOB di tingkat Badan Legislasi (Banleg) DPR telah rampung. Jika paripurna menyetujui 19 RUU DOB tersebut, kata politisi PDIP ini, maka pihaknya akan mengirimkan hasilnya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian, lanjut dia, presiden akan menunjuk menteri yang bakal membahas bersama dalam panitia kerja (panja) atau panitia khusus (pansus) yang dibentuk DPR. ’’Hasil panja atau pansus RUU 19 DOB nantinya dibawa ke badan musyawarah (banmus) sebelum diparipurnakan menjadi undang-undang. Barulah 19 daerah resmi menjadi DOB,” jelasnya.

Ke-19 RUU DOB terdiri dari satu provinsi yaitu Kalimantan Utara, satu kota yakni Raha (Sulawesi Tenggara), dan 17 kabupaten yaitu Muratara dan Penukal Abab Lematang Ilir (Sumatera Selatan), Pesisir Barat (Lampung), Pangandaran (Jawa Barat), Mahakam Ulu (Kalimantan Timur), Malaka (Nusa Tenggara Timur).

Selanjutnya Pulau Taliabu (Maluku Utara), Mamuju Tengah (Sulawesi Barat), Banggai Laut dan Morowali Utara (Sulawesi Tengah), Konawe Kepulauan, Kolaka Timur, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Muna Barat (Sulawesi Tenggara), serta Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak (Papua Barat).
Sebelumnya, seluruh fraksi DPR RI telah menyetujui usulan pembentukan 19 DOB. Hal ini disampaikan masing-masing juru bicara fraksi pada rapat pleno Banleg DPR pekan lalu yang dipimpin Ketua Banleg Ignatius Mulyono.

Dari pendapat mini fraksi yang disampaikan masing-masing juru bicara menekankan, pembentukan DOB diharapkan jangan menimbulkan permasalahan baru bagi daerah tersebut. Karena dari 205 DOB yang dibentuk, 80 persen dianggap belum berhasil.

’’Pembentukan DOB harus didasarkan kebutuhan dan kemampuan daerah untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi daerah otonom yang mandiri dan maju, bukan hanya didasarkan atas keinginan sesaat,” ujar Ignatius.

Untuk itu, lanjut dia, dalam pembahasannya nanti perlu kajian mendalam yang lebih nyata dengan mengunjungi daerah dimaksud dan menggali berbagai informasi yang dibutuhkan dari berbagai unsur masyarakat setempat. ’’Sehingga daerah yang akan dibentuk betul-betul sudah memenuhi berbagai persyaratan dan memang telah sepantasnya diberikan status sebagai daerah otonomi baru,’’ paparnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. menyatakan, jika nantinya sudah ada pengesahan, akan ada pemberitahuan kapan Kabupaten Pesisir Barat resmi berdiri. Pemprov, lanjut dia, akan menindaklanjutinya dengan merancang perangkat satuan kerja, menginventarisasi aset pemprov yang ada di sana, hingga penentuan penjabat bupati Pesisir Barat.

’’Kalau sekarang belum ada nama (Pj. bupati, Red). Tetapi, pemprov sudah mulai merancang. Dan untuk inventarisasi aset itu ada di bawah koordinasi asisten Bidang Umum Setprov Lampung,” kata mantan Kapolda Jabar itu.

Oedin –sapaan akrabnya– menyatakan, potensi Pesisir Barat yang nantinya merupakan pecahan Kabupaten Lampung Barat itu cukup menjanjikan. Di wilayah Pesisir Barat ada potensi perkebunan, pariwisata, dan kelautan. Ada pemekaran, ada likuidasi. Nah jika dalam perjalanannya nanti Pesisir Barat dinilai tidak mampu, maka terbuka kemungkinan dilebur kembali dengan Kabupaten Lambar.

’’Nah nanti dalam perjalanannya jika tidak mampu silakan saja dilebur lagi,” kata dia kemarin.
Terpisah, Sekretaris Panitia Pemekaran Kabupaten Pesisir Barat Edwin Hanibal menyatakan, usulan pembentukan Pesisir Barat sudah mulai direalisasikan sejak tahun 2000 silam. Pada 2007, seluruh kelengkapan persyaratan telah dilengkapi. Menurut Hannibal, calon Kabupaten Pesisir Barat akan mencakup 11 kecamatan.

Untuk ibu kotanya, menurut dia, ada beberapa lokasi. Namun, kemungkinan terbesar lokasi berada di Kecamatan Pesisir Tengah. ’’Waktu itu Kecamatan Karya Penggawa juga sudah mengajukan. Lalu Pesisir Selatan juga siap,’’ kata dia. (kyd/wdi/c1/ary)

Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat:

1.Kecamatan Lemong,
2.Pesisir Utara,
3.Karya penggawa,
4.Pesisir Tengah,
5.Pesisir Selatan,
6.Bengkunat,
7.Bengkunat belimbing,
8.Ngaras,
9.Krui Selatan, dan
10.Way krui
11. Pulau Pisang




Sabtu, 31 Maret 2012

Lambang Paksi Pak Sekala Bekhak Paksi Bejalan Diway

Lambang Setelah Diperbaharui

Lambang Paksi Pak Sekala Bekhak Paksi Bejalan Di Way


Didesain awal oleh Fadillah Hasan


Lambang Desain Awal

kemudian disempurnakan oleh Ahmad Faiz Ramadhan 

dengan merujuk pada lambang yang ada di buku Selayang Pandang Paksi Buay Jalan Diway Kembahang, 


Lambang Dibuku Selayang Pandang

atas permintaan dari 
Nurwan Gawoh  dan Diandra NataKembahang Poerba
(Keluarga Besar Paksi Bejalan Di Way). 

Sabtu, 24 Maret 2012

WAYAK JAK PERPASAN

Wayak Jak Pekhpasan

Oleh: H. Yuzakki Chalik, S.H.
Gelar Dalom Limpahan Paksi 

Paksi Buay Bejalan Diway Pekhpasan



Way Laay gandai-gandai
Hakhus matohkon helu
 Kain bukhak ti khedai
Tangeh beguna diniku.

Way jambu lamon liku
Pangkalan dibah khuntan
Hukhik yu mati payu
Sapi niku ngandan badan.

Way timbul pajakh bulan
Pangkalan dibah buah
Sikam yu kambas kudan
Di pukuk kapan gayah.


Kanihing padang pekhing
Telaju jak hamarkha laay
Kik ngangonko di gekhing
Saka kuinom kik injuk way.

Bekhingin balik angin
Salai ni bukhung jawoh
Di dunia nyak ji lain
Di akherat lagi mejawoh.

Udi ya jukung  khadu liyu
Tunggak mit pulau pisang
 Tulung dengis pai sakikku
Kuk tanggai pandai miwang.

Khua kilo jak pulau
Labuhan di kuala
Jukung bawakni kuwau
Nyembekhang lawok bena.

Mak mati pandan kudo
Kik ditimbus-timbus umbak
Mak mati badan ji kudo
Kik niku saka mak ku liak.

Nenggekhi tano mangi
Sanak pindah sekula
Kak di bingi tihanipi
Di khani disepok mata.

Pekon punduk sai masuk
Menyancang sai mepangga
Sekam yu kambang kheduk
Angkah pang lalimuk dunia.

Dang niku tekhai khani
Teduhni sai bukekhangan
Miwang ngagegok jakhi
Ngupas luh kikhi kanan.

Bulan bakha pak belas
Pintakh ni sanak ngaji
 Khepa mak tinggal malas
Kik niku mungkekh janji.



Catatan:
PEKHPASAN = Pekon Perpasan, Way Nukak, Kec Karya Penggawa, Kab Pesisir Barat

 terdapat banyak perubahan yang dilakukan penulis agar lebih baik dan pas..

Sumber: 

http://gumuntur.wordpress.com
Edi Gumuntur (Putra Ke-dua dari Pak Dalom Yuzakki chalik) 

Minggu, 18 Maret 2012

CEKHITA BUTTAK: 'PENGILU NI AJJONG'

Cekhita Buttak: 'PENGILU NI AJJONG'

Khadu setahun mak mulang pekon, nyaniko jippang ni cukut ku mak mingan legoh. Mawat kik tegakh. buhung moneh ki nyak hambokh, dibbah jak mubil jurusan Bakau Heni-Kota Agung. Tikham di unyin tiyan dilamban. Emmak, Bak, Udo, dalih Ajjongku..
Kipak Udo jak nyilau Nyak di sebekhang, kidang khadu pitu bulan say liwat. Khadu tikham jama petuah dalih awak ni Udo.
Nyak ingok bulan khuwah say liwat, Udo ngebalos smsku: 'cengeng..!'. 'ija gelluk mulang, nyin niku sunat moloh..'
padahal nyak ikah sms: 'mak sabakh, nunggu bulan syawal..'
ha.haa.. Sms na Udo, konyol kidang mendidik. Hinnolah say nyaniko Udo 'kawan sekaligus lawan' ku di lamban..
Alhamdulillaah mulang lebakhan munyai, khik mingan bupedatong jama Emmak, Bak, khik Ajjong.
Udo, sengaja mak ku pedatongi injuk lebakhan tahun say liwat. Tagan, nunggu pengilu na gawoh.
Pekhnah tumbay kupedatongi kawai helau. Udo malah ngelelaju: 'tihakhiko, kak haga moloh mid Jawa, ngegadaiko Hp'.
Nyaniko kelalangan bingian takbiran lebakhan dinana. Semula jak sayya, mak lagi kupedatongi. Bacak nunggu ia cawa. Sukukh ki ia bupungatu di-Nyak.
Sejakh Nyak di atas angin. ha.haa...

*seminggu say liwat, sekhadu jak bagi THR, lain hinjang atau ketupung say kubeli.
Sekhadu jak ATM, Nyak langsung mid toko alat rumah tangga, ngebeli batre atau senter say balak pakaina Ajjong..
'nyin tekhang, kak haga benyulu subuh di sumukh..' Hinno alasan na Ajjong. Cawa, lebakhan tahun say liwat.

*Khadu jak semahapan, Nyak langsung mandi di kudan. Kekhasa iyos ni uway sumukh sanian na Among almarhum.
Suakha takbir khadu ketengisan anjak mesigid khik sukhau di pekon2.
Udo, khadu lapah takbiran pujama indai ni.
Khadu jak balin khik mengan, nyak langsung ngakuk tas jinjing say pagun tekhogok di gekhil lemakhi di khedik mija tv.
Bak mejong di sofa. Mak benni Emmak luwah jak dapukh ngebatok uway kupi dalih gukhing hubi kedemonan ku.
Ajjong pagun mejjong di ilat jak katti nyak togok menggekhib kakhu..
Kubukak resleting na sambil Nyak senyum2 haguk tiyan.
'api ano wih,..?' Hani Bak dalih ngelunik ko suakha Tv.
'pedatong laah..' haku.
Kuluwahi sai-sai pedatong.
'ajo ketupung pakai na Bak'. Sambil nyak lapah ilung mija. Kuppik ko di gekhil ni pengajangan nginum.
'wah, massa jatah moneh, Bak. tekhima kasiih..' hani Bak dalih ngehikhus way kupi.
Nyak ikah senyum, moloh mid tas.
Ku akuk hinjang say kubeli pakaina Emak.
'naa, ajo pakai na emak'. Kukeni ko di emak say mejong ujukh2 di gekhil na Ajjong.
'api wi, hak bupedatong juga. Mak usah kik duit na mawat..' 'aah, setahun pissan Mak..' haku.
Nyak takhu sekhabbok..
'Ajjong mak massa' Haku bugukhau.
'aah, mak api2. say penting niku munyai tuwah...'. Nyak lalang.
'uwat jong, khusus pengilu ni Ajjong tahun say liwat..' Haku, sambil nyak moloh mid Tas. Kuakuk batre pakaina Ajjong. Kukhatongi ajjong.
'api wii, pedatong di Ajjong..?' hana Emak, penasaran.
'ajo ajjong, batre say balak so. Pakai na Ajjong kak haga mid sumukh, subuh'.
'owh, payu tuwah tekhima kasih' hana Ajjong sambil miwang. Sedih menok Ajjong miwang. Ditambah suakha takbir say kasakh khamik.
'mak api2, jong. Nyak kilu mahap, lebakhan say liwat mak laju kubeliko..'
Emak moneh miwang.
'acak kuti miwang lah Mak..? dalih ngelap luwoh, liyom di Bak say pagun mejong disofa.
'Batre no segok ko gawoh..'. 'Ajjong mu khadu mak menok lagi'. Hana Emmak.
'tawit Ajjongmu kik haga benyulu di sumukh...'
Nyak ikah tesondom. miwang..

*Mak tekhasa, khadu pukul tellu subuh.
Khadu lima jam Nyak ikah pepedoman di kamar tenggalan..
Pepikha indai khatong kekikha jam sepuluh say liwat ngajak takbiran. Kidang mak kupayu ko.. Suakha Hp pepikha kali kebunyi, kutaganko..
Nyak ingok setahun say liwat. Bingi ketellu lebakhan. Pas Ajjong cawa kebelian batre...
'kik jimmoh mid pasakh, tulung beliko Ajjong batre say balak ya..' kilu na Ajjong.
'Ajjong kan khadu uwat batre,..' Haku.
'iya, kidang kukhang tekhang, lunik ga..'
Hani Ajjong.
Mak benni Hp ku kebunyi. Kuliak jak indai di duwakha dunggak.
'jadi mawat, jimmoh kham memidokhan mid Tekhbaya, so..?' suakha jak ujung Hp.
'owh, ya jadi. Jadi..!!' Haku mastiko khencaka sikam, memidokhan. Khadu jak basa basi, telp di tutup.
'iya Jong. Jimmoh kubelliko..' Haku dinana.

Kidang hinnolah say jadi habaku. Togok Nyak moloh mid Jawa, mak juga Ajjong ku beliko batre,..

*Suakha khangok ni Ajjong kebukak. nyani nyak sadar anjak lamunan setahun say liwat. Kubukak khangok kamarku pelegohan..
Kuliak Ajjong luwah jak kamar, ngekhaba2 di sassai..
Sangun kutunggu subuh pissan jo. Haga nawit Ajjong mid sumukh. Kidang cukut ku lemoh, tuwot ku mak butenaga.
Sedih, sesolan cappukh jadi sai.

"mahap ko uppumu, Ajjong...''





note's:
>Dipepikha daerah, lebakhan disebut juga 'buka'.
>Sebagian sastrawan khik masyarakat, nulisko 'KH' makai 'GH' atau 'R'.
>Bahasa say sikam pakai dillom wakhahan jo, ti akuk anjak pepikha makhga atau kebuayan.


Bekasi, 07 februari 2012

Tabikpun..



TERJEMAHAN KE BAHASA INDONESIA
Mohon maap jika terdapat kata atau kalimat yang kurang tepat


Cerita Pendek: 'PERMINTAAN NENEK'.



Sudah setahun tidak pulang kampung, membuat langkahku tidak surut. Bukan berlari. bohong juga kalau terbang, turun dari mobil jurusan Bakau Heni-Kota Agung. Rasa rinduku pada semua orang rumah. Ibu,  ayah, udo (kakak tertua laki-laki), serta nenekkku.
Walaupun udo telah menemui saya di seberang (rantauan), tapi itu sudah tujuh bulan yang lalu. Sudah rindu pada petuah dan candaannya.
Masih kuingat bulan Ruwah yang lalu, udo membalas SMS ku: “cepatlah pulang, biar kamu disunat lagi”. Padehal saya hanya SMS: “tidak sabar, menunggu bulan  Syawal”.
Hahaha….SMS nya udo, konyol tapi mendidik. Hal itulah yang menjadikan udo sebagai kawan sekaligus lawanku di rumah.
Alhamdulillah dapat pulang lebaran dalam keadaan sehat,  dan dapat membawa oleh-oleh buat  ibu, ayah, dan nenekku.  Udo, sengaja tidak kubawakan oleh-oleh seperti lebaran tahun lalu. Biarin, tunggu dia yang minta aja.  Pernah dulu ku bawakan oleh-oleh baju baru. Udo malah ngatain: “hati-hati, pas mau balik ke jawa, menggadaikan Hp”.
Menjadi bahan tertawaan malam takbiran lebaran  waktu itu. Semenjak itu, tidak lagi kubawakan oleh-oleh. Mendingan nunggu dia yang  minta. Syukur-syukur kalau dia memelas sama saya. Lumayan biar saya merasa diatas angin.ha..haa..
*seminggu yang lalu, setelah bagi-bagi THR, bukan sarung atau peci yang ku beli.
Setelah dari ATM, saya langsung ke toko alat rumah tangga, membeli batre atau senter sang besar buat nenekku.
‘biar terang, kalau mau mengambil air wudhu di sumur.. itulah alasannya nenek. Dia minta tahun lalu.
*setelah bermaap-maapan, saya langsung mandi di belakang rumah. Sangat terasa sejuknya air dari sumur buatan almarhum kakekku.

Suara takbir telah terdengar dari mesjid dan surau di kampung-kampung.
Udo, sudah ikut takbiran bersama sanak saudara lainnya.
Setelah salin dan makan, saya langsung mengambil tas jinjing yang masih tergeletak di samping lemari dekat meja televisi.
Ayah duduk di sofa. Tidak lama juga ibu keluar dari dapur membawa air kopi dan ubi goreng kesukaanku.
Nenek masih duduk di tikar semenjak saya sampai, magrib tadi.
Ku buka resleting tas sambil saya senuyum-senyum pada mereka.
‘Apa tuh’,..? Kata ayah sambil mengecilkan suara televisi.
‘ya, oleh-olehlaah’..kataku.
Ku keluarkan satu persatu oleh-oleh.
‘ini peci buat ayah’. Sambil saya berjalan ke arah meja. Ku taruh di samping dekat minuman.
‘wah, dapat jatah juga, ayah..terima kasih..’. kata ayah sambil minum kopi.
Saya hanya tersenyum, kembali ke tempat tas oleh-oleh.
Ku ambil sarung yang ku beli buat ibu.
‘naa..ini buat ibu’. Kuberikan kepada ibu yang duduk selonjoran disampingnya nenek.
‘apa nih, pakai bawa oleh-oleh segala, ga usah kalau ga ada duitnya..
’heehee, setahun sekali,bu’ kataku.
Saya berhenti sejenak.
‘nenek ga dapat loh..’ kataku sambil bercanda.
‘aah..ga apa-apa. Yang penting kamu sehat, cu..’. saya tertawa.
‘ada kok nek, khusus permintaannya nenek tahun lalu’..kata ku sambil membuka tas.
Ku ambil batre buat nenek. Ku dekati dia.
‘apa tuh oleh-oleh buat nenek..? kata ibuku penasaran.
‘ini nek, batre yang besar yang nenek minta. Buat nenek kalau mau ambil air wudhu di sumur, waktu subuh’.
‘oh..terima kasih,cu’..kata nenek sambil menangis. Sedih melihat nya.
Ditambah suara takbir yang semakin menggema.
‘tidak apa-apa,nek. Saya minta maap. Karena lebaran yang lalu tidak jadi saya belikan.
Ibu juga ikutan menangis.
‘kenapa kalian menangis, bu..? sambil mengelap air mata, malu dengan ayah yang masih duduk di sofa.
‘batre itu simpan aja.. nenekmu sudah tidak bisa melihat lagi..’.kata ibu.
‘gandeng nenekmu kalau mau mengambil air wudhu di sumur’..
Saya hanya bisa terdiam menundukkan kepala. Menangis.

*tidak terasa sudah jam tiga subuh.
Sudah lima jam saya cuma tidur-tiduran di kamar sendirian.
Beberapa saudara yang datang sekitar jam sepuluh yang lalu ngajak ikut takbiran. Tapi saya tidak ikutan.. suara Hp beberapa kali berbunyi, saya biarkan saja..
Saya teringat setahun yang lalu, malam ke-tiga lebaran. Waktu nenek minta dibelikan batre…
‘kalau kamu besok ke pasar, tolong belikan nenek batre yang besar ya..’ minta nenekku.
‘kan nenek udah punya batre.’.kataku.
‘iya, tapi ini kurang terang, kekecilan’. Kata nenek.
Tidak lama Hp ku berbunyi , kuliat dari saudara di kampung sebelah.
‘eh..jadi ga besok kita jalan-jalan ke tekhbaya..?’ suara dari hp ku.
‘owh..iya. jadi..jadi..!!’ kataku  memastikan rencana kami. Jalan-jalan. Setelah berbasa-basi telpon di tutup.
‘iya nek, besok saya belikan..’. kataku waktu itu.

Namun inilah yang menjadi penyesalanku kini. Sampai saya balik ke Jawa, nenek belum ku belikan batre..
*terdengar suara pintu kamarnya nenek terbuka, membuat saya sadar dari lamunan setahun yang lalu. Ku buka pintu kamarku perlahan…
Ku liat nenek keluar dari kamar, meraba-raba di tembok...
Memang ku tunggu subuh ini, buat menggandeng nenek ke sumur.  Tapi kakiku rasanya lemah, lututku seakan tak bertenaga.
Sedih, sesal bercampur menjadi satu..
“Maapkan cucumu ini, nek”..

PENCARIAN

LAMBANG PAKSI BEJALAN DIWAY

LAMBANG PAKSI BEJALAN DIWAY
PEKON PERPASAN (WAY NUKAK) KRUI PESISIR BARAT