Fauzi Fattah
Sebutan hubungan kekeluargaan bagi masyarakat Lampung Pesisir
banyak sekali, sangat kaya dan lengkap dan masih terpakai sampai sekarang.
Bahkan jika baru pertama kali bertemu atau berkenalan antara seseorang dengan
orang lain maka yang paling dahulu di telusuri dan diperbincangkan mereka
adalah hubungan kekeluargaan, karena sebutan kekeluargaan atau hubungan
kekeluargaan ini akan menentukan atau menjadi sandaran apa “Tutokh” seseorang
terhadap orang lain. Sebutan hubungan kekeluargaan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Jukhai
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih
satu keturunan besar. Example: Angga adalah keturunan Umpu Bejalan Di Way yang bertempat
tinggal di Pekon Sanggi, Semaka, sedangkan Natalie juga adalah keturunan Umpu Bejalan Di Way
yang bertempat tinggal di Pekon Kembahang Tuha. Maka hubungan kekeluargaan
antara Angga dan Natalie disebut sang “Jukhai” karena mereka sama sama
keturunan Umpu Bejalan Di Way.
2. Kebot
Sebutan
hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih satu ikatan
kekeluargaan dalam adat dan dalam kelompok kecil. Example Hendrik adalah anak
buahnya Raja Dengian Paksi, Anggun anak buahnya Raja Dengian Paksi juga.
Maka hubungan kekeluargaan antara Hendrik Dan Anggun disebut sang “Kebot”
karena mereka sama sama anak buah Raja Dengian Paksi.
3. Dudungan
Sebutan
hubungan kekeluargaan dari Warga [Jamma Jamma] kepada pimpinan adatnya.
Example: Robinson adalah Pimpinan Adat bergelar [Adoq] “Khaja”. Laudya adalah
salah seorang dari warganya. Maka Robinson adalah “Dudungan” dari keluarga
besarnya Laudya. Sedangkan Laudya disebut “Jamma”ni Robinson [Warganya
Robinson]
4. Jamma (Jelma)
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara Pimpinan Adat terhadap Warganya [Jamma Jamma].
Example: Wirawan adalah seorang yang bergelar [Adoq] “Khaja”, Deswita adalah
salah seorang anak buahnya. Maka hubungan kekeluargaan antara keduanya yaitu
Deswita adalah “Jamma” dari Wirawan dan sebaliknya Wirawan adalah “Dudungan”
dari Deswita.
5. Sekelik
Isau
Sebutan
hubungan kekeluargaan terhadap orang-orang yang bersaudara kandung atau seibu
baik Pria maupun Wanita. Example: Azwar dan Sumarnie adalah Pasutri yang
mempunyai anak Diandra, Eldi dan Dasa. Maka hubungan kekeluargaan antara
Diandra, Eldi dan Dasa adalah Puakhi “Sekelik Isau” karena mereka dilahirkan
dari Bunda Kandung yang sama.
6. Puakhi
Sebutan
hubungan kekeluargaan seseorang atau sekelompok orang yang masih ada kaitan
persaudaraan karena faktor keturunan yang masih bisa ditelusuri dan diuraikan.
Umumnya yang dapat ditelusuri itu hanya batas generasi ke empat yaitu “Muakhi
Tuyuk”.
7. Minak
Muakhi
Sebutan
hubungan kekeluargaan seseorang atau sekelompok orang yang masih ada kaitan
persaudaraan karena faktor keturunan yang masih bisa ditelusuri dan diuraikan,
ditambah dengan persaudaraan karena hubungan perkawinan dan hubungan
persaudaraan karena faktor adat atau faktor-faktor lainnya.
8. Khik
Kekhippak (Semekhimpak)
Sebutan
hubungan kekeluargaan dikarenakan faktor pergaulan hidup, biasanya umur yang
sepadan [Semekhippak], seperti Kawan Kawan [Khik] waktu sekolah atau dahulu
waktu masih kecil teman sepermainan atau dahulu pernah bersama ketika masih remaja
atau pernah bersama-sama dalam suatu perjuangan atau pernah sepenanggungan
dalam suka dan duka dan sebab-sebab lainnya.
9. Mindai
Mindai secara
etimologi berasal dari kata “Indai” bertambah awalan “Me” akan tetapi huruf “e”
lebur dan hilang yang artinya adalah “Menjadi Indai”. Maksudnya adalah sebutan
hubungan kekeluargaan antara seorang Pria dengan seorang Pria atau seorang
Wanita dengan seorang Wanita yang mereka sudah mengikrarkan saling mengaku
saudara [Angkat Saudara]. Hal ini dapat terjadi karena kehendak mereka berdua
akan tetapi bisa juga karena kehendak Orang Tua mereka. Pengakuan ini tidak
hanya terbatas pada mereka berdua saja akan tetapi juga ditindaklanjuti oleh
Keluarga Besar mereka masing masing. Example: Rani dan Yanti saling mengangkat
jadi saudara. Maka Rani adalah “Indai” dari Yanti demikian sebaliknya Yanti
adalah “Indai” dari Rani.
10. Pangan
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara seorang dengan orang lain baik Pria atau Wanita
yang sudah sangat akrab dan terjalin berdasarkan kehendak mereka berdua. Bisa
juga karena ada hubungan asmara antara dua orang lain jenis atau hubungan
persahabatan bagi yang sejenis. Example: Putra menjalin hubungan asmara dengan
Laura, maka Putra dapat disebut “Pangan” dari Laura dan demikian sebaliknya.
Hafiz berteman sangat akrab dengan Rahman, maka Hafiz dapat disebut “Pangan”
dari Rahman demikian juga sebaliknya.
11. Tunang
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara seorang Jejaka yang menjalin hubungan asmara
dengan seorang Gadis juga sebaliknya dan hubungan mereka ini sudah diketahui
oleh Orang Tua masing masing. Example: David menjalin hubungan asmara dengan
Arin dan sudah direstui oleh kedua Orang Tua mereka. Maka David dapat disebut
“Tunang” dari Arin dan sebaliknya Arin disebut “Tunang” dari David.
12. Pik
Tinggal
Sebutan hubungan
kekeluargaan terhadap seorang Pria atau Wanita dan Anak Anak mereka yang
ditinggal mati oleh Suami atau Isterinya. Example: Ridho adalah Suami dari
Rahmi, mereka mempunyai anak Dino, Dita dan Dani. Kemudian Ridho meninggal
dunia maka Dino, Dita dan Dani dan Rahmi disebut “Pik Tinggal” dari Ridho.
13. Empuan
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Wanita [Isteri] terhadap Kakak Pria dari
Suaminya. Example: Ranti adalah Isteri dari Candra, Ricko adalah Kakak
dari Candra. Maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Ricko adalah “Empuan” dari
Ranti dan sebaliknya Ranti adalah “Sikha” dari Ricko.
14. Sikha
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Pria terhadap Isteri dari Adik Adiknya. Example:
Endang adalah Isteri dari Ronald, Amran adalah kakak dari Ronald. Maka
hubungan kekeluargaan mereka yaitu Endang adalah “Sikha” dari Amran, sebaliknya
Amran adalah “Empuan” Endang.
15. Lah
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara seorang Isteri terhadap Adik Pria dari Suaminya.
Example: Ratih adalah Isteri dari Hidayat, Damrin adalah Adik Pria dari
Hidayat. Maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Damrin adalah “Lah” dari
Ratih.
16. Uyang
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara Seorang Isteri terhadap Adik Wanita dari Suaminya.
Example : Dewi adalah Isteri dari Effendi, Intan adalah Adik Wanita dari
Effendi, maka hubungan kekeluargaan mereka yaitu Intan adalah “Uyang” dari
Dewi.
17. Kelepah
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara dua orang atau lebih Wanita yang bersaudara
kandung. Example: Sofie adalah isteri dari Ridwan, mereka memiliki Anak
Wanita yaitu Citra dan Mutia. Maka Citra adalah “Kelepah” dari Mutia
demikian sebaliknya.
18. Makhu
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara dua orang Wanita [Isteri] yang Suami mereka Kakak
Beradik kandung. Example: Dita bersuamikan Randi dan Septi bersuamikan Hamka
sedangkan Randi dan Hamka adalah Kakak Beradik. Maka Dita adalah “Makhu” dari
Septi demikian sebaliknya.
19. Nabbai (Nakbai)
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Pria kepada Saudara Wanitanya. Keluarga besar
dari Suaminya disebut “Penabbaian”. Example: Rina, Nadya dan Tiara adalah Adik
Wanita dari Taufik. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Rina, Nadya dan
Tiara adalah “Nabbai” Taufik.
20. Inggoman/Kehajjong
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara Isteri terhadap Suami atau sebaliknya Suami
terhadap Isteri. Example: Lisa adalah Isteri dari Aditya. Maka hubungan
kekeluargaan mereka ialah Lisa adalah “Inggoman/Kehajjong” dari Aditya dan
Aditya adalah juga “Inggoman/Kehajjong” dari Lisa.
21. Kebayan/Maju
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Suami terhadap Isteri sebelum dia mempunyai anak
atau masih Pengantin. Setelah dia memiliki anak maka sebutannya
“Inggoman/Kehajjong”. Example: Anisa adalah Isteri dari Imron tapi mereka masih
Pengantin baru dan belum mempunyai anak. Maka hubungan kekeluargaan mereka
ialah Anisa adalah “Kebayan/Maju” dari Imron.
22. Mengian
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Isteri terhadap Suaminya. Example: Laura adalah
Isteri dari Diandra. Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Diandra adalah
“Mengian” Laura.
23. Mekhawwai
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara dua orang Wanita atau lebih yang dinikahi seorang
Suami secara bersamaan [Dimadu/Poligami]. Rita dan Lia adalah Isterinya Danu.
Maka hubungan kekeluargaan mereka ialah Rita adalah “Mekhawwai” dari Lia,
sebaliknya Lia adalah juga “Mekhawwai” dari Rita.
24. Petulangan
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Isteri terhadap keluarga besar Suaminya.
Example: Danisa adalah Isteri dari Robert, maka hubungan kekeluargaan
mereka ialah keluarga besarnya Robert adalah merupakan “Petulangan” dari
Danisa.
25. Tiyuh
Sebutan hubungan kekeluargaan
seorang Wanita yang sudah menikah dan ikut Suaminya, terhadap keluarga besar
ditempat Orang Tuanya [Keluarga Asalnya]. Example: Ratna adalah Anak Wanita
dari Sarkozy dan sudah menikah serta ikut Suaminya. Maka hubungan kekeluargaan
mereka ialah Sarkozy dan Keluarga Besarnya menjadi “Tiyuh” dari Ratna.
26. Lakau
Sebutan hubungan kekeluargaan
seorang Suami terhadap Keluarga Besar dari Isterinya. Example: Wati
adalah isteri dari Winata, maka keluarga besar dari pihak Wati adalah “Lakau”
dari Winata.
27. Kelama
Sebutan
hubungan kekeluargaan seorang Anak terhadap Keluarga Besar dari pihak Ibunya.
Example: Dita adalah Isteri dari Arya, mereka mempunyai anak Roby dan Ratih,
maka Keluarga Besar dari Ayah dan Ibunya Dita adalah “Kelama” dari Roby dan
Ratih.
28. Lebbu
Sebutan
hubungan kekeluargaan terhadap Keluarga Besar asalnya Nenek dari pihak Ayah
atau dengan kata lain “Kelama” dari Ayah Kita. Example: Rayhan adalah Anak dari
Aziz dan Aziz adalah anak dari Amran, sedangkan Amran mempunyai Isteri Widya.
Maka keluarga besar dari Ayah dan Ibunya Widya menjadi “Lebbu” dari Rayhan.
29. Kenubi
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara seorang dengan orang lain yang Ibu mereka
bersaudara kandung. Atau dengan kata lain ibu mereka bukelepah. Example: Dora
dan Syifa adalah Wanita yang bersaudara kandung. Dora mempunyai anak Danis dan
Syifa mempunyai anak Doni, maka hubungan kekeluargaan antara Danis dan Doni
demikian sebaliknya adalah “Kenubi”
30. Sabai
Sebutan
hubungan kekeluargaan antar seseorang dengan orang lain karena anak-anak mereka
menikah [Suami Isteri] yang disebut Besan dalam bahasa Indonesia. Example:
Darius mempunyai Anak Pria Anwar, Latifa mempunyai Anak Wanita Silvia, kemudian
Anwar dan Silvia menikah, maka hubungan kekeluargaan antara Darius dan Latifa
adalah “Sabai”.
31. Mattu (Mantu)
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara Pasutri terhadap Suami atau Isteri dari anaknya.
Example: Rasyid mempunyai anak Nando dan Gina mempunyai anak Tari, kemudian
Nando dan Tari menikah, maka Tari adalah “Mattu” dari Rasyid dan Nando adalah
“Mattu” dari Gina.
32. Mentuha
Sebutan
hubungan kekeluargaan antara Suami terhadap Orang Tua Isterinya dan antara
Isteri dengan Orang Tua Suaminya. Example: Rasyid mempunyai anak Ansyori, dan
Umayah mempunyai anak Maryam. Kemudian antara Ansyori dan Maryam menikah, maka
Rasyid adalah “Mentuha” dari Maryam dan Umayah adalah “Mentuha” dari Ansyori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar